Minggu, 18 April 2010

Mengoptimalkan Kecerdasan Anak dengan Teknik Membaca Tepat

Apa itu kecerdasan ?

Kecerdasan adalah pemahaman dan kesadaran anak terhadap apa yang dialaminya dan kemampuan membandingkan pengetahuan dengan pengalaman. Sebagai contoh ketika seorang anak
belajar membaca buku tentang proses terjadinya hujan serta mengamati keadaan sebenarnya ketika hujan. Maka muncullah pemahaman, kalau ada awan hitam dan gelap maka sebentar lagi akan hujan. Pemahaman adalah kombinasi antara upaya memperbanyak “masukkan melalui pancaindra” dengan “pengetahuan yang sudah dimiliki”.


Namun pada saat ini, masih ada orang tua dan pendidik yang menekankan pada pengetahuan. Terlalu banyak pengetahuan yang diberikan seperti kata-kata, angka, rumus dan kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman akan menghambat perkembangan anak. Karena itulah kita memerlukan keseimbangan. Keseimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan dalam mengoptimalkan kecerdasan. Satu cara penting dalam menyeimbangkan otak kiri dan kanan adalah pada cara belajar.


Teknik belajar tepat yang mengoptimalkan kecerdasan melibatkan memori, peta pikiran, cara
membaca, berpikir sambil membayangkan, asosiasi, gambar, mencetuskan ide selancar mungkin, permainan, mengambil keputusan dan cara mengulang.

Teknik membaca

Beberapa waktu lalu, organisasi International Educational Achievement (IEA) menempatkan kebiasaan membaca siswa SD Indonesia dengan skor 51.7, di bawah Filipina (skor 52.6); Thailand (skor 65.1); Singapura (skor 74.0); dan Hongkong (75.5). Skor ini menempatkan Indonesia di urutan ke-38 dari 39 negara terendah di Negara-negara ASEAN. Bukan itu saja, kemampuan anak-anak Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, hanya 30%!


Sebagai orang tua, pantaskah kita hanya berdiam diri
membaca data-data yang menurut kita ironis? Kondisi yang memprihatinkan ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh pihak-pihak yang terkait. Coba saja tengok televisi kita, Koran dan bentuk-bentuk media lainnya, telah mengiklankan pentingnya menumbuhkan minat baca sejak dini. Memang benar, menumbuhkan minat baca adalah langkah yang baik untuk menumbuh kembangkan kesenangan membaca. Apakah itu saja cukup? Mengapa anak-anak malas membaca? Mengapa anak-anak tidak mampu memahami dengan lebih cepat?



“Membaca adalah proses mengumpulkan informasi, bukanlah mengumpulkan kata-kata.” Hampir semua anak-anak kita membaca kata demi kata, kecepatan membaca pun menjadi lamban. Lalu apa yang terjadi setelah 5 atau 15 menit kemudian? (melamun, tidur, atau beralih ke kegiatan lain). Tujuan membaca adalah mengumpulkan informasi penting. Dalam mengumpulkan informasi penting kita tidak perlu membaca kata demi kata. Yang terpenting adalah membaca dalam kelompok kata. Secara otomatis membaca pun menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, kita membutuhkan pelatihan mata. Sesungguhnya mata mampu melihat lebih luas baik secara vertikal maupun horizontal. Mari kita bayangkan bersama, jika bapak atau ibu mengendarai sebuah mobil, mungkinkah mata kita hanya melihat jarak 1 kata seperti yang terdapat pada buku? Mata kita ternyata mampu melihat lebih luas. Begitu pula dalam konsentrasi, bayangkan jika mengendarai mobil dengan kecepatan 40 km/jam dan dengan kecepatan 100 km/jam. Manakah yang membuat kita berkonsentrasi ?.

Dengan ilustrasi di atas, tentunya kita menyadari betul bahwa mata kita mampu menjangkau lebih luas,
belajar membaca lebih cepat dan memiliki pemahaman lebih baik.


umcindo.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar