berikut ini ada sedikit tips belajar golf:
1. Terlahir sebagai anak caddie,
Terlahir sebagai anak caddie, tinggal dekat lapangan golf mungkin tips terbaik untuk menjadi pemain golf yang handal. Tiger Woods adalah contoh terbaik untuk tips ini. Lahir dari pasangan Afro-Amerika-Thailand, Tiger sejak kecil sudah dilatih golf oleh sang ayah.
2. Belajar swing pertama umur 5 tahun,
Driving range umumnya diisi orang yang ‘tua’ dan anak-anak kecil. Anak-anak kecil ini kelak akan menjadi pemain golf yang handal. Panjang lingkar perut anda menentukan kualitas swing yang dihasilkan. Seperti dalam terminologi olahraga manapun: ‘lebih cepat dilakukan lebih baik’.
3. Punya tetangga penggemar golf,
Tetangga, memungkinkan anda berangkat ketempat golf bersama-sama (baca: nebeng). Tetangga, paling tidak meyakinkan istri anda bahwa anda berangkat bersama si tetangga memang untuk bermain golf. Bukan ketempat-tempat yang aneh-aneh.
4. Punya teman kantor penggila golf,
Golf itu olahraga pagi, tee off untuk turnamen dilakukan jam 5.30. Driving paling menyenangkan juga dilakukan pagi hari. Dengan punya teman kantor penggila golf, paling tidak jadwal untuk bermain golf sudah disesuaikan dengan jam kantor. Iya kan, kecuali kita eksekutif tingkat tinggi yang fleksibel waktunya.
5. Punya sahabat pencinta golf,
Swing pertama anda mungkin sangat memalukan, mungkin butuh berkali-kali latihan untuk melihat bola hanya meluncur 10 m, sementara anak kecil disamping anda sudah melambungkan bola golf entah kemana. Sahabat baik memungkinkan anda mencintai golf lebih cepat.
6. Punya (life) consultant juga pengagum golf,
Golf is a game of controlled emotion, golf is a game of confidence, golf is about integrity, about honour. Dan segala jargon-jargon populer lain tentang golf. Pelajaran-pelajaran awal tentang golf adalah pelajaran tentang prinsip-prinsip kehidupan. Golf paling tidak mengajarkan kita untuk percaya diri dan menghargai orang lain.
7. Punya pacar/istri yang mengerti bahwa pacar/suaminya mulai mencintai golf.
Golf is very time consuming, paling tidak kalau harus mengikuti turnamen. Tapi, pun hanya meluangkan waktu sabtu/minggu untuk sekedar driving. Buat beberapa orang, melihat suaminya pergi ‘bersenang-senang’ bisa jadi membuat suasana jadi kesal. Dukungan istri, sudah dipastikan membuat pikiran anda lebih tenang dan swing pun menjadi lebih baik.
8. Punya anggaran khusus perbulannya untuk main golf. Peralatan golf dan green fee butuh biaya yang tidak sedikit, kecuali kalau dibayarin. Belajar golf dari kecil juga costly karena begitu tubuh meninggi/membesar, mesti ganti stick.
9. Mencari lapangan golf yang baik. Di antara banyak alasan kenapa permainan jelek atau tidak berkembang adalah kondisi lapangan golf yang murah. Mulai dari kualitas rumput fairway-nya yang jelek lah –tidak terlihat perbedaan antara rumput di fairway dan di rough; kualitas green-nya yang jelek-lah. Berbeda kondisinya main golf di lapangan yang tarifnya mahal. Rumputnya lebih bagus, green-nya juga oke. Pendek kata, rasanya plong sekali pas memukul bolanya.
Bagi sebagian kalangan, kondisi ini sudah menyangkut psikologis, bahwa nyangkul di lapangan yang lebih mahal itu jauh lebih enak. Meskipun skor tidak berbeda jauh antara main di lapangan murah maupun mahal, setidaknya bisa berkata, “Biar skor jelek, yang penting puas.” Ada prestise tersendiri yang dialami golfer dengan sesuatu yang ‘mahal’ dan ‘eksklusif’, meskipun mungkin itu hanya ada dalam benaknya sendiri.
maulanusantara.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar