Salah satu penyakit yang mematikan, stroke dapat menyerang siapa saja dan kapan saja secara tiba-tiba. Bahkan pada beberapa kasus, stroke menyerang tanpa adanya tanda-tanda yang mendahului. Tak hanya itu, stroke juga merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila stroke menjadi penyakit yang sangat ditakuti di masyarakat.
Rehabilitasi stroke atau medik adalah usaha yang dapat dilakukan guna mengembalikan kemampuan pasien stroke secara fisik pada keadaan semula atau setidaknya mendekati normal seperti sebelum sakit dalam waktu sesingkat mungkin.
Dikutip dari penjelasan dr Siswarni SpRM, spesialis rehabilitasi stroke atau medik Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr R Soeharso Surakarta, Rehabilitasi stroke adalah proses pembelajaran untuk mengatasi masalah kemampuan fungsional seseorang akibat kerusakan di otak yang disebabkan stroke. “Yang perlu diketahui adalah Rehabilitasi stroke tidak bersifat menyembuhkan penyakit atau mengembalikan fungsi otak yang terganggu akibat stroke. Rehabilitasi stroke membantu penderita stroke agar sebisa mungkin kembali ke kehidupan normal dan mencapai tingkat kemandirian tertinggi yang mungkin dapat diraih,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Seminar Manajemen Stroke Terkini di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) Yarsis beberapa waktu lalu.
Aturan-aturan yang dilakukan dalam Rehabilitasi stroke atau medik pasien penderita stroke, dicontohkan Siswarni, seperti mencegah komplikasi, mengajari metode adaptasi yang baru, melatih kembali saraf yang rusak, dan mencegah terjadinya learned disuse (sindroma disuse), serta meningkatkan kualitas hidup. “Masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien pascastroke sangat kompleks dan individual. Namun ada problem dasar yang sama meski derajatnya berbeda, yakni problem yang timbul akibat hilangnya kontrol (inhibisi) terhadap mekanisme refleks postural normal, serta beberapa refleks primitif lainnya,” jelasnya saat menyampaikan materi Rehabilitasi Medik pada Stroke.
Termasuk Cedera
Yang harus dipahami bahwa program Rehabilitasi stroke atau medik stroke bukan merupakan suatu proses yang instan. Mempelajari keterampilan dan kemampuan yang hilang, apalagi mempelajari yang baru memerlukan motivasi yang tinggi dan kesabaran dari penderita dan keluarga,” imbaunya.
Rehabilitasi stroke penting setelah stroke tidak bisa terlalu ditekankan. Studi telah menunjukkan bahwa rehabilitasi bertanggung jawab untuk sebagian besar pemulihan yang dialami oleh pasien setelah stroke, dan tanpa itu perbaikan hanya akan sedikit atau bahkan tidak dapat dicapai. Rehabilitasi stroke juga menyediakan rencana yang ditargetkan dan terorganisasi untuk kembali belajar ketika kehilangan fungsi dalam periode waktu sesingkat mungkin.
“Oleh sebab itu, tidak ada program Rehabilitasi stroke yang dapat berarti tanpa adanya dukungan dari keluarga. Berbagai teknik dapat dilakukan keluarga di rumah untuk membantu proses pemulihan penderita stroke atau memberikan kenyamanan untuk penderita di rumah,” pungkasnya.
sumber: www.harianjoglosemar.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar